Tujuan Analisa
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat
penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan
hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.
Faktor yang paling
utama untuk mendapatkan perhatian oleh penganalisa adalah :
a. Likwiditas,
adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau pada saat ditagih.
Perusahaan yang mampu
memenuhi kewajiban keuangannyan tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut
dalam keadaan“likwid”, dan sebaliknya kalau perusahaan tidak dapat segera
memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih, berarti perusahaan tersebut
dalam keadaan “illikwid”.
Kewajiban keuangan suatu
perusahaan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua:
1. Kewajiban
keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan (kreditur);
2. Kewajiban
keuangan yang berhubungan dengan proses produksi (intern perusahaan).
b. Solvabilitas,
adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya
apabila perusahaan tersebut dilikwidasikan, baik kewajiban keuangan jangka
pendek maupun jangka panjang.Perusahaan dikatakan “solvabel”, apabila
perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar
semua hutangnya, sebaliknya apabila jumlah aktiva tidak cukup atau lebih kecil
daripada jumlah hutangnya, berarti perusahaan tersebut dalam
keadaan “insolvabel”.
Dalam hubungannya antara
likwiditas dan solvabilitas ada empat kemungkinan keadaan yang dapat dialami
oleh perusahaan :
1. Perusahaan
yang likwid dan solvabel.
2. Perusahaan
yang likwid tetapi insolvabel.
3. Perusahaan
yang illikwid dan insolvabel.
4. Perusahaan
yang illikwid tetapi solvabel.
5. Rentabilitas
atau profitability, adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui
dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan
jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut.
Modal perusahaan pada
dasarnya dapat berasal dari pemilik perusahaan (modal sendiri) dan dari para
kreditur (modal asing).
Dikarenakan adanya dua
sumber modal, rentabilitas suatu perusahaan dapat dihitung dengan dua cara:
1. Perbandingan
antara laba usaha dengan seluruh modal yang digunakan (modal sendiri dan modal
asing) yang disebut dengan rentabilitass ekonomis,
2. Perbandingan
antara laba yang tersedia untuk pemilik perusahaan dengan jumlah modal sendiri
yang dimasukkan oleh pemilik perusahaan tersebut, yang disebut rentabilitas
modal sendiri atau rentabilitas usaha.
Jumlah keuntungan (laba)
yang diperoleh secara teratur serta kecenderungan atau treng keuntungan yang
meningkat merupakan suatu faktor yang sangat penting. Rantabilitas sering
digunakan untuk mengukur effisiensi penggunaan modal dangan memperbandingkan
laba dengan modal yang digunakan dalam operasi, oleh karena itu keuntungan yang
besar tidak menjamin bahwa perusahaan tersebut rendabel. Oleh karena itu bagi
mangement atau pihak-pihak lain, rentabilitas yang tinggi lebih penting
daripada keuntungan yang besar.
d. Stabilitas
usaha, adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan
stabil, yang diukur dengan kemampuan perusahaan untuk membayar bunga atas
hutang-hutangnya dan tepat pada waktunya, serta kemampuan perusahaan membayar
devidend secara teratur kepada para pemegang saham tanpa
mengalami hambatan atau krisis keuangan.
Dari faktor-faktor
tersebut maka bagi para kreditur yang terpenting adalah faktor rentabilitas,
karena rentabilitas merupakan jaminan yang utama bagi para kreditur tanpa
mengabaikan faktor-faktor lainnya. Betapapun besarnya likwiditas dan
solvabilitas suatu perusahaan tidak akan mampu effisien dalam menggunakan
modalnya atau memperoleh laba yang besar. Suatu perusahaan yang rendabel, maka
perusahaan tersebut umumnya akan dapat beroperasi secara stabil pula.
Faktor-faktor diatas
(likwiditas, solvabilitas, rentabilitas serta stabilitas usaha) akan dapat
diketahui dengan cara menganalisa dan menginterpretasikan laporan keuangan
perusahaan yang bersangkutan dengan menggunakan metode atau tehnik analisa yang
tepat/sesuai dengan tujuan analisa.
Prosedur
Analisa
Sebelum menganalisa suatu
laporan keuangan, penganalisa harus mengetahui latar belakang dari data
keuangan tersebut. Penganalisa juga harus bijaksana dalam mengambil kesimpulan,
disamping harus memperhatikan dan mempertimbangkan perubahan-perubahan kondisi
perusahaan dan perubahan tingkat harga-harga yang terjadi.
Dalam bab II dikatakan
bahwa bentuk dan isi laporan keuangan tidak atau belu,m ada keseragaman
diantara perusahaan industry maupun perdagangan, sehingga klasifikasi pos-pos
yang ada dalam laporan keuangan suatu perusahaan akan berbeda dengan perusahaan
yang lain.
Penyebab dari perbedaan
ini mungkin karena:
1. Laporan
tersebut disesuaikan dengan tujuan management. Misalnya untuk tujuan perencanaan
dan pengawasan intern akan berbeda dengan laporan yang ditujukan untuk
ketentuan penentuan pajak, juga akan berbeda dengan laporan yang ditujukan
untuk para kreditur atau calon kreditur.
2. Perbedaan
pendapat diantara penyusun laporan. Misalnya perbedaan tentang besarnya suatu
pengeluaran atau perbaikan mesin, taksiran umur dari aktiva tetap dan
lain-lain.
3. Perbedaan
pengetahuan serta pengalaman diantara penyusun laporan. Misalnya penyusun
laporan yang pengetahuan system akuntansi secara continental (rekening stelsel)
dengan penyusun laporan yang pengetahuan system akuntansinya secara anglo saxon
(accounting), maka bentuk laporannya akan berbeda.
4. Adanya
kegagalan mengetrapkan sebutan-sebutan (terminology) atau klasifikasi terbaru
yang sering digunakan.
Setelah kita menyusun
kembali laporan keuangan tersebut, kemudian mengadakan perhitungan, analisa dan
interpretasi dengan menggunakan metode dan teknik analisa yang tepat dan sesuai
dengan tujuan analisa.
Metode
dan Teknik Analisa
Analisa laporan keuangan
mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecendrungan (trend) untuk
menentukan posisi keuangan, hasil operasi dan perkembangan perusahaan.
Tujuan dari setiap metode
dan teknik analisa adalah untuk menyederhanakan data sehingga dapat lebih
dimengerti. Pertama-tam penganalisa harus mengumpulkan data, mengukur,
menganalisa dan menginterpretasikan data. Sehingga data ini menjadi lebih
berarti . ada dua metode data analisa yang digunakan setiap penganalisaan
laporan keuangan,yaitu analisa horisontal dan analisa vertikal .
Teknik analisa yang biasa
digunakan oleh dalam analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut
:
1. Analisa
perbandingan laporan keuangan adalah metode dan teknik analisa dengancara
membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih ,dengan menunjukkan
:
a. Data
absolut atau jumlah –jumlah dalam rupiah
b. Kenaikkan
atau penurunan dalam jumlah rupiah
c. Kenaikkan
atau penurunan dalam prosentase
d. Perbandingan
yang di nyatakan dengan ratio
e. Prosentase
dari modal
2. Tren
atau tendensi posisi kemajuan keuangan keuangan perusahaan yang dinyatakan
dalam prosentase adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui
tendensi daripada keadaan keuangan .
3. Laporan
dengan prosentase perkomponen atau common size statement adalah suatu metode
analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-masing aktiva
terhadap total aktivanya .
4. Analisa
sumber penggunaan modal kerja adalah suatu analisa untuk mengetahui
sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab
berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
5. Analisa
sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis)adalah suatu analisa
untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui
sumber-sumber serta penggunaan uang kas dalam periode tertentu.
6. Analisa
ratio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos
tertentu dalam necara atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
7. Analisaperubahan
laba kotor(gross profit analysis)adlah suatu analisa untuk mengetahui
sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaaan dari periode ke periode yang
lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk
periode tersebut.
Analisa break-even adalah
suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu
perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian,tetapi juga belum
memperoleh keuntungan.
Analisa
Pembandingan Laporan Keuangan
Neraca
menunjukkan aktiva .hutang dan modal perusahaan pada suatu saat
tertentu,dengandemikian neraca yang diperbandingkan (comparative balance
sheet)menunjukkan aktiva ,hutang serta modal perusahaan padadua tanggal atau lebih
untuk satu perusahaan.
Perubahan-perubahan neraca
dalam suatu periode mungkin disebabkan karena :
a) Laba atau rugi
yang bersifat operasionil maupun yang insidentil
b) Diperolehnya
aktiva baru maupun adanya perubahan bentuk aktiva
c) Timbulnya atau
lunasnya hutang maupun adanya perubahan bentuk hutang yang satu ke
bentuk yang lain
d) Pengeluaran
atau pembayaran atau penarikan kembali modal saham (adanya penambahan atau pengurangan modal)
Laporan rugi
laba menunjukkan penghasilan –penghasilan yang diperoleh perusahaan
,biaya-biaya yang terjadi serta laba atau rugi netto sebagai hasil dari operasi
perusahaan selama periode tertentu ,sehingga laporan rugi laba yang
diperbandingkan menunjukkan penghasilan ,biaya,laba atau rugi netto dari hasil
operasi perusahaan dalam dua periode atau lebih .
Dalam
metode analisa perbandingan ini dapat ditunjukkan dalam:
Data absolut atau
jumlah-jumlah dalam rupiah
Kenaikan atau penurunan
dalam jumlah rupiah
Kenaikkan atau penurunan
dalam prosentase
Perbandingan yang di
nyatakan dalam ratio
a. Dinyatakan
dalam prosentase total.
Keuntungan utama
dapat diketahuinya pertambahan atau pengurangan ini adalah bahwa perubahan yang
besar akan terlihat dengan jelas,dan dapat segera diadakan penyelidikan atau
analisa lebih lanjut dan menunjukkan sampai seberapa jauh perkembangan keuangan
perusahaan dari hasil-hasil yang dicapai.
Tahun
pembanding
Apabila laporan
keuangan yang diperbandingkan terdiri dari dua neraca atau laporan rugi laba
dari dua periode ,atau antara neraca dan laporan rugi laba yang direncanakan
(budget)dengan realisasinya maka penentuan data pembandingnya tidak akan
ditemukan kesulitan,yaitu bahwa data tahun sebelumnya atau data menurut budget
yang digunakan sebagai pembanding.
Trend
dalam Prosentase
Cara
terbaik untuk menganalisa laporan keuangan yang lebih dari tiga tahun tersebut
adalah dengan menggunakan angka index,dan semua data laporan keuangan yang
dianalisa dihubungkan dengan angka index tersebut yang dinyatakan dalam prosentase.
Untuk
dapat menghitung trend yang dinyatakan dalam prosentase(trend percentanges)ini
dapat diperlukan dasar pengukuran atau tahun dasarnya .biasanya data atau
laporan keuangan dari tahun yang paling awal dalam deretan laporan keuangan
yang dianalisa tersebut dianggap sebagai tahun dasar(base year).pemilihan tahun
yang paling awal sebagai tahun dasar ini bukan merupakan suatu
keharusanan ,karena tahun yang paling awal tersebut belum tentu menunjukkan
keadaan yang normal atau representatif.sedapat mungkin periode atau laporan
keuangan yang digunakan sebagai tahun dasar adalah tahun yang paling normal
diantara tahun-tahun yang dianalisa tersebut.
Trend dari
modal sendiri (owner’s equity) yang menaik menunjukkan perkembangan keuangan
yang menguntungkan (bagi para kreditor)terutama apabila trend daripada hutang
turun atau naik tetapi dengan rate yang lebih rendah dibandingkan dengan
kenaikkan modal sendiri.keadaan yang demikian yang menunjukkan
perkembangan keuangan yang semakin kuat dan margin of safety .
Analisa
dengan trend ratio akan dapat menunjukkan suatu pos itu mempunyai kecenderungan
atau arah yang menurun,meningkat atau tetap serta menunjukkan apakah
kecenderungan atau tendensi mengutungkan atau tidak menguntungkan .tetapi
didalam teknik analisa dalam prosentase harus diingat pula hubungan antara
angka-angka dalam trend dengan data absolutntya.agar trend dapat
diperbandingkan maka harus dipenuhi beberapa syaratnya antara lain bahwa
prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan pada waktu melakukan pencatatan
akuntansi dilakukan secara konsisten dalam tahun-tahun bersangkutan.dan selama
periode yang bersangkutan tidak terjadi perubahan nilai uang atau kenaikkan
harga-harga yang amat berbeda (inflasi maupun deflasi).apabila kedua syarat tersebut
ini tidak dapat dipenuhi maka data yang diperoleh tak dapat diperbandingkan
(non comparable)kecuali kalau diadakan adjustment atau penyesuaian lebih dahulu
guna menetralisir akibat daripada perubahan yang yang terjadi.
Laporan dengan
Prosentase Per Komponen(common size percentange)
Teknik
–teknik analisa laporan keuangan seperti yang telah diuraikan diatas
mempunyai kelemahan-kelemahan yaitu bahwa penganalisa tidak bisa
dibandingkan atau tidak memperoleh gambaran tentang perubahan-perubahan dalam
masing-masing pos dari tahun ketahun dalam hubungan nya dengan total aktiva
atau total penjualan .hal semacam ini akan benar-benar dirasakan dalam hal
kalau akan membandinhkan bagaimana proporsi atau pos dari suatu perusahaan
untuk dua waktu yang berbeda ,atau untuk mencoba membandingkan pos yang
sama pada waktu yang sama untuk dua perusahaan atau lebih yang sejenis tanpa
ada suatu dasar umum sebagai dasar pembanding apabila dihubungkan dengan data
absolut.apabila laporan keuangan disajikan dalam prosentase-prosentase,yaitu
prosentase dari masing-masing pos aktiva terhadap total aktivanya masing-masing
pos pasiva terhadap total pasivanya serta pos-pos rugi laba terhadap total
penjualan nettonyas,maka akan diperoleh suatu dasar atau ukuran umum yang dapat
digunakan sebagai pembanding.laporan yang disajikan
atau dinyatakan dalam prosentase-prosentase ini disebut common size
statement atau laporan dengan per komponen karena tiap-tiap komponen atau pos
dinyatakan dalam prosentase.
Evaluasi
Terhadap Common Size Statement
1)
Laporan dengan prosentase perkomponen menunjukkan
dari total aktiva yang telah diinvestasikan dalam masing-masing jenis aktiva.
2)
Laporan dengan cara ini menunjukkan distribusi
daripada hutang dan modal , jadi menunjukkan sumber-sumber dari mana dana yang
diinvestasikan dalam aktiva tersebut .
3)
Prosentase perkomponen yang terdapat dalam neraca
akan merupakan prosentase perkomponen terhadap total aktiva ,sehingga
perbandingan secara horizontal dari tahun ketahun hanya akan menunjukkan trend
daripada hubungan (trend of relationship),dan tidak menunjukkkan ada
atau tidaknya perubahan secara absolut.
4)
Laporan dengan prosentase perkomponen dalam
hubungannya dengan laporan rugi laba , menunjukkan jumlah atau prosentase dari
penjualan netto atau net sales yang diserap tiap-tiap individu biaya dan
prosentase yang masih tersedia untuk income.
Dalam
laporan prosentase per komponen (common size statement) semua komponen atau pos
dihitung prosentasenya dari jumlah totalnya,tetapi untuk lebih meningkatkan
atau menaikkan mutu atau kwalitas data maka masing-masing pos atau komponen
tersebut tidak dihitung prosentse dari jumlah
totalnya tetapi juga dihitung prosentase masing-masing
komponen terhadap sub totalnya . misalnya komponen aktiva
lancar dihubungkan atau ditentukan prosentasenya terhadap jumlah aktiva lancar
,komponen hutang lancar terhadap jumlah hutang lancar dan sebagainya.
Anggota:
1. Aftanti
Firdausya Riyadi ( 01 )
2. Dwi Santika ( 10 )
3. Dyta Yuliana
Sari ( 11 )
4. Evi Riski
Yuliani ( 13 )
5. Hany Adiasih ( 18 )
6. Ivonny Anindiany ( 21 )
7. Novi
Siti Suprehatin ( 28 )
8. Resa Vegawati ( 29 )
9. Rukmasari
Kumala Dewi ( 31 )
10. Via Ikviana ( 37 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar